Dompet Digital di Prediksi Jadi Uniqorn Baru Indonesia
“Indonesia memang memiliki potensi besar
untuk menjadi unicorn. Namun, harus memperhatikan tiga syarat menjadi unicorn. Pertama,
startup tersebut harus memiliki transaksi yang besar dengan jumlah putaran uang
yang tak kalah besar. Kedua, frekuensi transaksi pun harus besar. Ketiga,
luasnya layanan konsumen. Dari ketiga syarat tersebut yang cukup mewakili
ketiga syarat tersebut adalah e-wallet dan ticketing," tambah Untung.
Untung
melihat dua dompet digital yang sudah besar adalah Ovo dan Gopay. Kedua layanan
dompet digital ini terhubung dengan dua unicorn transportasi. Ovo terhubung
dengan unicorn asal Singapura yakni Grab. Sementara Gopay terhubung dengan
unicorn Tanah Air, Gojek. Adanya mitra digunakan
perusahaan agar mau pakai (layanan dompet digital) sehingga menambah jumlah
pengguna dompet digital.
“Gopay masih menempati posisi nomor
satu dompet digital, disusul oleh ovo dan dana. Dompet digital ini bisa menjadi
wadah untuk hemat, bisa pula menjadi boomerang bagi masyarakat jika gaya
hidupnya menjadi lebih konsumtif. Kita tidak bisa pungkiri, cashback dan
diskon itu membuat masyarakat tertarik mencoba dompet digital,” tambah Untung.
Upaya promosi lewat cashback dan
diskon memang terbukti menggaet
konsumen. Vica Nurul (21 tahun) misalnya, hanya akan berbelanja atau makan jika
terdapat cashback/diskon. Ia juga mengunduh banyak aplikasi dompet digital.
“Untuk perbandingan. Kalau aplikasi A diskonnya lebih besar di merchant A, saya
pakai itu namanya juga mahasiswa, jadi diskon itu penting,” kata Vica. Ia juga
jeli memaksimalkan diskon. Jika ada batasan uang kembali (cashback), maka ia
akan menggunakan lebih dari satu dompet digital untuk bertransaksi di satu
mitra penjual.
Walau demikian, Untung menekankan kepada para startup harus lebih mementingkan keberlanjutan dibandingkan memasang target menyandang gelar unicorn.
"Unicorn harusnya tidak jadi tujuan. Kita mau mengajak unicorn itu penting tapi sustainbility (keberlanjutan) itu lebih penting," tambahnya.
Menjadi unicorn, lanjutnya, diibaratkan sebuah pom bensin untuk melanjutkan perjalanan kembali untuk menuju target lainnya, seperti gelar decacor.
Dengan mementingkan hal terebut, pelaku startup ataupun unicorn memerlukan inovasi-inovasi yang menarik perhatian pasar tentu saja tidak hanya mengandalkan cashback dan diskon.
Inovasi dalam platform menjadi kunci. Dengan kunci tersebut, sebuah startup akan dapat mampu menghadapi beberapa permasalahan, salah satunya adalah perang harga. (MP)
(UAS) Drs. Cecep Gunawan, M.Si
Penulisan Berita Online
What Said by Who
Penulis : Masquita Pragistari
Ilustrasi : Masquita Pragistari
Penulis : Masquita Pragistari
Ilustrasi : Masquita Pragistari